Membicarakan sejarah sepakbola tentu harus melihat aspek lain di
luar sepakbola itu sendiri. Italia yang sejak dahulu dikenal sebagai
bangsa besar telah melalang buana mengitari dunia sebelum peradaban
manusia memungkinkan manusia mampu mengelilingi dunia. Siapa penemu
benua Amerika?
Tepat. Ameri
ggo
Vespucci. Italiano ini bahkan diabadikan sebagai nama benua yang kini
sangat menguasai bumi tersebut. Jauh sebelumnya Eropa dengan
Christopolus Colombus-nya berhasil menjadi pelaut pertama yang di-klaim
telah mengelilingi dunia dengan menggunakan kapal yang luar biasa besar.
Lalu apa hubungannya dengan sepakbola Italia?
Proses migrasi bakal selalu disertai akulturasi.
Maksudnya, dengan terbukanya wawasan manusia bahwa bumi itu bulat, meski
Galileo harus merasakan hukuman mati dari gereja Roma atas teori
heliosentrisnya yang dianggap menentang ajaran gereja saat itu. Eropa
selatan, khususnya Italia beserta Portugal dan Spanyol memang akan
selalu dikenang sebagai bangsa pelaut dengan kehebatan sosok-sosok
Alberbeque, Colombus maupun Vespucci. Migrasi antar benua dimungkinkan
akibat hasil peradaban manusia khususnya bahtera yang mampu membawa
siapapun ke mananpun membuat sepakbola sebagai sebuah alat ukur
kehebatan bangsa juga ikut terimbas.
Malam nanti, sosok Brasil yang telah lama berada di Italia, gelandang tengah I Nerrazurri di luar dugaan meski banyak kecaman menghadang, dipanggil allenatore La Nazionale
Cesare Prandelli. Motta yang tampil impresif bak De Jong di Belanda
musim lalu mampu menghentikan tiki-taka Spanyol dengan Barcelona-nya
saat semifinal Liga Champions. Motta menyusul empat oriundo sebelumnya, Christian Ledesma, Carvalho Amauri, Guiseppe Rossi maupun Mauro German Camoranesi yang sukses mengantarkan Gli Azzurri menjadi wakil terdepan Eropa dengan empat champione del mondo
sebagai penguasa dunia lima tahun silam. Bahkan jika sosok seperti si
bengal Super Mario Balotelli bisa dimasukkan, betapa banyak muka-muka
asing di dalam skuad Prandelli.
Oriundo? Berasal dari bahasa Italia, yang makna singkatnya
adalah orang imigran. Seperti hasil dari kerja keras Galileo dan
Vespucci, imigran asal bagian selatan benua Amerika hingga kini banyak
mengisi bagian-bagian dari tanah Italia. Jika anda ingat sosok hebat
masa lalu Omar Sivori dan Jose Alfalani?
Duo Amerika Selatan yang aslinya berasal dari Argentina dan Brasil ini menjadi legenda Gli Azzuri.
Lalu, apakah kebijakan ini merupakan buah rasa frustasi sepakbola
Italia melihat begitu sulitnya menemukan sosok murni Italiano yang layak
mengenakan seragam biru kebesaran Italia?
Bisa jadi ya. Saat Omar Sivori dipanggil bergabung dengan Gli Azzurri pada tahun 1960-an, 9 gol dari 19 caps bersama Albiceleste
sebelumnya jelas merupakan sebuah tolok ukur pengambilan keputusan
pihak Italia merekrut Argentino satu ini. Pendapat ini didukung dengan
penolakan oriundo-oriundo yang berjelal di skuad Italia yang
datang dari tokoh sepakbola Italia Azeglio Vicini. Eks pelatih Italia
itu dengan keras memprotres pemanggilan Carvalho Amauri. Penolakan lebih
keras lagi juga datang dari sejumlah pemain, terutama mereka yang
merasa terancam kehilangan kesempatan mengenakan jersey Italia akibat
kedatangan para oriundo tersebut.

Namun pendapat lain yang mengatakan sepakbola adalah
universal tentu tak bisa dinafikan begitu saja. Jika Camoranesi yang
memiliki bakat luar biasa tak pernah mendapatkan pemanggilan untuk
bergabung dengan Tim Tango, tawaran Marcello Lippi medio 2000-an
silam tentu tak mungkin ia tolak. Mengenakan seragam timnas merupakan
puncak pengabdian pesepakbola meski harus melupakan siapa nenek moyang
mereka berasal.
Anda tentu segera memahami keputusan Raja Nainggolan yang
bergabung bersama Belgia meski memiliki nenek moyangnya berasal dari
Indonesia?
FIFA sendiri telah mengeluarkan aturan yang jelas perihal oriundi
alias imigran seperti Thiago Motta cs. Jika Omar Sivori dahulu bisa
berganti kostum timnas dalam satu tahun, kini FIFA hanya mengeluarkan
aturan, setiap pemain yang belum pernah merasakan caps timnas senior
untuk suatu negara, diperbolehkan membela negara lain sesuai dengan
aturan-aturan yang ada. Itulah mengapa sosok Christian Gonzalez mampu
merasakan caps bersama Indonesia hingga menjadi bintang pada Piala AFF
lalu. Syarat-syarat seperti telah tinggal minimal lima tahun
berturut-turut dan menunjukkan kepantasan dari sisi teknis dan prestasi
tentu telah dilalui Thiago Motta.
Sedikit berbeda dalam kasus Mario Balotelli dan Guiseppe
Rossi. Jika Balotelli memang seorang imigran murni sejak kecil, Rossi
masih merupakan orang Italia meski lahir di Amerika Serikat.
Oriundi seperti Sivori, Alfalani, Camoranesi, maupun Motta
telah lama menetap di Italia dan menunjukkan kepantasan dari sisi
kualitas untuk berseragam biru La Nazionale. Sangat wajar jika mereka diberi kesempatan untuk menunjukkan kepantasan, karena sepakbola adalah universal.
Sepakbola tentu tak baik jika hanya dibangun dari proses naturalisasi. Namun oriundi
Italia yang bakal kita saksikan malam nanti menghadapi agresivitas
permainan Thomas Muller cs di Dortmund tentu ingin membuktikan bahwa
mereka memang layak berada di sana.
So, jika Italia memiliki keputusan tersendiri, tentu anda juga memiliki opini seputar hal tersebut.
Minggu, 08 Januari 2012
Cerita pendek sejarah Sepak bola Gli Azzurri
1/08/2012 02:51:00 AM
No comments












0 comments:
Posting Komentar